Melayang jauh kesuatu tempat
bahkan tak tahu hinggap dan berdiam dimana ?, benar-benar asing. sesuatu yang
hidup dikerumunan semak dan akar belukar adalah : bunga yang bersemi di hutan
dengan napasnya yang lembab diantara semak, Ia menyuburkan akar tumbuh-nya
sendiri, tak dihirau langit yang menutup telinganya dan malam selalu
begitu-begitu saja, bukan hal kesabaran ketika fajar sekali waktu berhasil
menerobos jenuh akar aral hutan dan mendenyutkan bunga hutan tersebut dengan hangat
cahayanya. Pagi di belantara dan bunga-bunga hutan sekali itu dalam himne di
kelopaknya yang baru terbuka, sebuah semi di hutan dan kau bilang
"jangan...itu terlalu indah".
Jangan bersemi di hutan cam lah
bahwa hanya sesekali malam-malam di tandai dengan kemenangan, selebihnya
adalah malam sunyi yang penuh genangan
serta air mata bercampur hujan. Tak seperti di luar sana : dunia sibuk dengan
berbagai hiruk pikuk meski dengan sajak musim yang tak selesai, masing-masing
bebas melengkapinya dengan tetes airmata atau dengan tawa bahagia. Sebuah semi
di hutan belantara menawarkan
renungan tentang hidup bebas dan
berdenyut, mungkin tanpa perlu penghayatan yang mendalam terhadap apa yang
dialami oleh bunga yang bersemi di hutan : tapi tak biasa ini pastilah punya
gaya ungkap yang memaksakan cara baca tertentu bahkan dengan terpaksa
mengeja-nya.
Dunia hutan ketika bunga-bunga
bersemi sebuah dominasi hitam menegaskan
warna hutan setiap saat, tak terhirau sepandai kau mematung, menempel
atau me-liar pada keluasan yang tak terbatas ini, masih sebuah semi tak jelas,
ketika malam datang dan belukar juga rumputan tajam sujud pada keheningan,
sebuah kehidupan bergerak di bawah timbunan tanah basah, yang ketika menjelang
malam dan pekat bersekutu dengan sunyi, bulan hanya tampak bayang-bayangnya
saja : betapa semi di hutan adalah keabadian hidup yang hanya milikNya saja.
Dunia hutan tempat bunga-bunga
bersemi penuh hiruk pikuk serta menajam mata pada kelopak yang membuka diri,
hatihati sekali ku menyayangimu, karena aku takut seorang diri.... jika ku
merekah-bunga tapi bersemi di hutan, JANGAN....waktu terlalu singkat
mengentalkan diri…
Namun hatiku merangkaikan harapan pada Tuhan
berikan jalan...
Cahayakanlah agar bisa kembali pulang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar